Monday, August 14, 2017


Belum Ada Bukti Ilmiah Mengenai Konsumsi Jengkol dan Petai Dapat Membunuh Sel Kanker.


Sampai saat ini belum ada penelitian yang memberikan bukti ilmiah mengenai konsumsi jengkol dan petai dapat membunuh sel kanker. 
Tubuh secara teratur memproduksi sel baru yang berguna untuk pertumbuhan serta untuk menggantikan sel yang rusak atau yang sakit. Secara normal, sel tumbuh dan berkembang dengan cara yang tetap. Namun, ada pula pertumbuhan yang tidak normal (tidak terkontrol) yang kemudian tampak menjadi “benjolan” yang disebut tumor.
Tumor terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak adalah pertumbuhan sel abnormal yang tidak melewati batas jaringan, tumbuh lamban, bersimpai atau berselaput pembungkus sehingga mudah dioperasi dan diangkat. Sedang tumor ganas atau kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang tumbuh cepat, tidak bersimpai, tumbuhnya menyusup ke bagian lain melalui pembuluh getah bening.
Karsinogenesis atau proses terjadinya kanker dimulai dengan perubahan sederhana yang sering kali berubah menjadi tumor jinak dan sebagian akhirnya menjadi tumor ganas atau kanker.
Pengobatan kanker yang umumnya diberikan adalah :
  1.  Pembedahan atau operasi
  2.  Kemoterapi (dengan obat – obatan) 
  3.  Radioterapi (menggunakan sinar radiasi).
  4.  Radioterapi

Terapi penyinararan atau terapi radiasi merupakan suatu metode pengobatan yang menggunakan suatu radiasi ionisasi untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan tumor. Terapi radiasi ini akan menghancurkan sel-sel yang terdapat di area radiasi (yang menjadi target radiasi) dengan merusak materi genetik di dalam sel, sehingga sel tersebut tidak mampu untuk terus tumbuh dan berkembang. Disamping merusak sel kanker, radiasi ini juga akan merusak sel normal yang terdapat di area radiasi, namun pada umumnya sel-sel yang normal akan kembali pulih dari efek radiasi dan dapat berfungsi normal kembali setelah beberapa waktu.
Hampir separuh dari penderita kanker akan mendapatkan terapi radiasi. Terapi radiasi ini dapat digunakan sendiri ataupun dikombinasi dengan obat kanker lainnya, seperti kemoterapi atau operasi.
Pada beberapa kasus, pengobatan kanker yang dipilih adalah kombinasi antara operasi dan radiasi.  Meskipun operasi pengangkatan tumor dikatakan telah berhasil, namun untuk kasus tumor ganas biasanya terapi tetap dilanjutkan dengan radiasi atau dengan kemoterapi untuk menyakinkan bahwa tidak ada sel sel tumor yang tersisa di dalam tubuh dan untuk mencegah terjadinya penyebaran sel kanker ke bagian baigan lain di dalam tubuh. Terapi radiasi hanya diberikan untuk jenis-jenis kanker yang memang dapat dihancurkan dengan radiasi, karena tidak semua sel kanker dapat dihancurkan dengan terapi radiasi ini.
Penyinaran dalam (radiasi internal) yaitu terapi radiasi dimana sumber radiasi ditanam di dalam tubuh, sehingga lokasiny amenjadi sangat dekat dengan tumor yang menjadi target radiasi atau bahkan ditanam di dalam tumor itu sendiri. Energi yang digunakan pada radiasi internal dapat berasal dari berbagai bahan radioaktif, seperti iodium 125 atau 131, strontium 89, phosphorous, palladium, cesium, iridium, phospate atau cobalt.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah memasukan obat-obatan melalui infus untuk membunuh sel-sel kanker. Efek kemoterapi sebagai pengobatan kanker yang paling sering terjadi adalah mual-muntah, mielosupresi (menekan produksi darah), kelelahan, rambut rontok dan sariawan. Efek samping terjadi, akibat obat kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker tapi juga sel normal yang ikut membelah cepat. Namun efek samping kemoterapi bersifat sementara, dapat kembali normal setelah kemoterapi selesai.
Semoga Artikel ini bermanfaat bagi kita semua. 



No comments:

Iklan Google